Aneka Wisata Budaya

Do you know Jaran Bodhak ?

Jaran Bodhak
   Jaran Bodhak merupakan suatu pertunjukan kuda hias yang sangat digemari masyarakat Probolinggo.
        Dalam terminologi bahasa Jawa “Jaran” berarti kuda dan “bodhak” (bahasa Jawa dialek Jawa Timur, khususnya wilayah Timur) berarti wadah, bentuk lain. Walaupun belum diketahui angka tahun yang pasti sejak kapan kesenian “Jaran Bodhak” ini mulai diciptakan dan dikenal oleh masyarakat Kota Probolinggo, namun dari beberapa sumber diketahui bahwa “Jaran Bodhak” diciptakan oleh orang-orang Kota Probolinggo pada zaman awal kemerdekaan.
Pada waktu itu orang-orang Probolinggo, terutama orang-orang pinggiran dan miskin mendambakan suatu seni pertunjukkan. Seni pertunjukkan yang populer di kalangan masyarakat Kota Probolinggo adalah “Jaran Kecak”, yakni kuda (jaran) yang “ngencak” (menari). “Jaran Kencak” sebutan dalam dialek lokal untuk menyebut “Kuda Menari”, sejenis pertunjukkan yang menggunakan kuda yang dilatih khusus untuk menari dan dirias dengan pakaian serta aksesoris lengkap, seperti baju merah putih ala pak Sakera, ikat pinggang yang besar, serta memakai kain batik.
Pada kalangan masyarakat miskin, yang karena kemiskinannya mereka tidak mampu memiliki atau menyewa kuda untuk “Jaran Kencak” ini, mereka membuat modifikasi Jaran Kencak dengan jaran (kuda) tiruan. Terbuat dari kayu menyerupai kepala kuda sampai leher, kemudian leher kuda kayu itu disambung dengan peralatan lengkap dengan aksesoris mirip “Jaran Kencak” asli, yang memungkinkan seseorang dapat berdiri di dalam dan dikelilingi aksesoris kuda. “Penunggang” kuda seolah-olah naik kuda, padahal ia berdiri dan berjalan (dengan kaki sendiri ) dengan menyangga leher kepala kuda lengkap dengan aksesorisnya sehingga dari jauh mirip orang yang naik “Jaran Kencak”. Itulah “Jaran Bodhak”.
Pada saat ini “Jaran Bodhak” masih populer di kalangan masyarakat Kota Probolinggo. Dan kesenian ini biasanya digunakan untuk mengiringi dan mengarak hajatan Temanten Sunat.
Nah, keren kan Jaraan Bodhak itu...? Tunggu apa lagi, ayo datang ke Probolinggo dan nikmati performence kudanya.... :)

Do you ever see Kerapan Kambing ? 

Kerapan Kambing di Probolinggo
         Kerapan Kambing mungkin jarang di dengar, berbeda dengan kerapan sapi dan pacuan kuda sering anda dengar. Kerapan kambing, mungkin masih asing di telinga anda. Kerapan kambing adalah salah satu ciri khas Kota Probolinggo. kecepatan kambing ketika diadu adalah penentu dari kemenangan peserta. Sistem perlombaan yang dipakai dalam kerapan kambing pada umumnya sama dengan perlombaan yang lain. Bagi peserta yang menang, bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. Semua adalah kambing dengan jenis kelamin betina.
       Perlombaan yang diadakan di tanah lapang ini mempertandingkan dua kelas, yakni kelas A dan kelas B. Kelas A yang dimaksud adalah kelompok yang dapat diikuti pemenang dalam babak penyisihan. Kedua kelas tersebut masih dibagi lagi menjadi kelas-kelas lain berdasarkan ukuran kambing. Event tahunan khas Kota Probolinggo ini tidak hanya diikuti oleh masyarakat Kota Probolinggo, melainkan turut ikut serta pula masyarakat Lumajang sebagai peserta.
          Ketika berada di arena perlombaan, kambing-kambing ini dilengkapi dengan beberapa peralatan. Beberapa peralatan yang digunakan diantaranya adalah jepitan telinga kambing, rekeng (sejenis bandulan tapi terpaku), kaleles, kalonongan (terbuat dari keleng kecil biasanya bekas dari korek api. Dan peralatan yang terpenting sebenarnya adalah balsam dan minyak angin. Karena pada beberapa bagian tubuh kambing akan dilumuri balsam dan minyak angin sehingga kambing tersebut akan merasakan kepanasan dan akan berlari kencang sekuat tenaga.
          Ciri dari kambing karapan yang bagus terletak pada bentuk kepala yang cenderung kecil, badan lurus, pangkal kaki depan tampak besar, posisi badan seperti nungging, usia minimal 3 bulan dan belum beranak. Postur yang demikian yang sering menang dalam perlombaan karapan kambing ini.
       Event tahunan yang memperebutkan trophy walikota ini bukanlah sekedar acara pengisi waktu luang. Untuk membuktikan keseriusannya, panitia bahkan mengadakan sebuah lomba pra turnamen yang dimaksudkan agar para kambing peserta tidak down ketika mengikuti lomba sebenarnya. Nah, bagi anda yang memiliki kambing, bisa juga mengikuti event ini yang biasanya diadakan pada bulan Januari setiap tahunnya.
          Tentu menarik bukan, kerapan kambing ini? Apalagi thropy dari walikota, wah sungguh asyik hadiahnya.

Kerapan Sapi Brujul


       Sudah taukah anda tentang Karapan Sapi Brujul ? sebenarnya bermula dari keseharian petani membajak sawahnya. Kemudian dikembangkan menjadi perlombaan yang diadakan pada setiap musim tanam padi tiba. Karapan Sapi Brujul ini dilaksanakan di area persawahan. Jadi, Kerapan sapi Brujul adalah suatu adu kecepatan sapi yang dilakukan oleh petani di persawahan,
     Setiap sapi yang memenangkan perlombaan Karapan Sapi Brujul, dapat dipastikan memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Sehingga sapi yang mengikuti perlombaan ini dipastikan memiliki kualitas yang cukup baik. Tidak heran jika perlombaan ini sampai mengeluarkan biaya yang cukup besar.
     Karena antusias masyarakat yang cukup besar, Karapan Sapi Brujul ini dijadikan sebagai obyek wisata Kota Probolinggo. Sekarang ini perlombaan tersebut tidak lagi dilaksanakan pada musim tanam padi saja, namun di luar musim tersebut juga sering diselenggarakan.
Nah, tentu seru kan wisata yang satu ini.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS